Jumat, 04 November 2016

Semua Tentang Cahaya Cinta Pesantren


Cahaya Cinta Pesantren” merupakan judul film pertama Fullframe Pictures Indonesia, menggaet sutradara Raymond Handaya film ini diperankan oleh Yuki Kato, Febby Blink, Vebby Palwinta, Silvia Blink, Rizky Febian, Wirda Mansur, Elma Theana, Tabah Panemuan, Zee Zee Shahab, Fachri Muhammad. Ini adalah sebuah Film drama komedi remaja muslim yang dapat ditonton oleh semua umur. Film yang menceritakan soal Persahabatan, hubungan keluarga, romantisme dan seluk beluk anak-anak muda yang menempuh pendidikan di pesantren, dimana semuanya diceritakan dengan ringan, lugas dan sangat dekat dengan keseharian. Film ini juga menjadi semakin menarik karena didukung oleh visual gambar-gambar sinematografi yang indah dan dinamis, unsur pariwisata yang kuat lewat penggambaran Danau Toba hingga adanya adegan Silat lokal. Keseluruhan elemen ini akhirnya membentuk mosaik yang saling jalin menjalin, yang membuat keseluruhan film ini menjadi sangat menyentuh dan bermakna.

Rabu, 02 November 2016

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 6

Part 6 : Hari Santri
Melihat realitas peran dan kontribusi santri dalam melestarikan, menjaga NKRI, maka Kementerian Agama melakukan kajian yang mendalam dengan melibatkan seluruh organisasi keagamaan melalui FGD (Focus Group Discussion) Hari Santri Perspektif Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam” yang dihadiri oleh Kementerian Sekretariat Negara, Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, pengasuh pondok pesantren dari seluruh provinsi di Indonesia, pimpinan lembaga keagamaan Islam, akademisi, dan unsur Kementerian Agama RI yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Hotel Salak The Heritage Bogor, pada tanggal 22-23 April 2015. Adapun rekomendasi tersebut antara lain;
1. Kami menyepakati bahwa Pemerintah Republik Indonesia dipandang penting untuk menetapkan HARI SANTRI. Penetapan ini didasarkan atas bukti historis perjuangan ulama-santri pesantren dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang sangat besar. Sejak era pra-revolusi kemerdekaan, ulama-santri pesantren menjadi salah satu pusat heroisme pergerakan perlawanan rakyat. Para kyai dan pesantren dalam banyak peristiwa memimpin perjuangan untuk kemerdekaan bangsa dari tirani penjajahan.Mereka tidak pernah padam melakukan perlawanan terhadap kolonial sehingga meledakkan perang besar dalam sepanjang sejarah melawan penjajah. Rekognisi pemerintah merupakan basis yang sangat kuat atas perjuangan santri-pesantren tersebut.
2. Dengan penetapan hari santri diharapkan kita dan generasi mendatang dapat mencontoh, meneladani, dan melanjutkan perjuangan ulama-santri pesantren, baik dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan meneguhkan khitah pesantren itu sendiri agar tetap berkomitmen terhadap misi perjuangan para pendahulunya.
3. Kami mengusulkan bahwa Hari Santri ditetapkan pada setiap tanggal 22 Oktober, sebagai penanda hari besar dengan tanpa menjadikannya sebagai hari libur secara nasional. Penentuan tanggal 22 Oktober ini merujuk pada tanggal 22 Oktober 1945 di mana ditetapkannya seruan Resolusi Jihad yang dihasilkan oleh santri-ulama pondok pesantren dari berbagai propinsi Indonesia yang berkumpul di Surabaya. Resolusi Jihad ini dikumandangkan sebagai jawaban para tokoh ulama pesantren yang didasarkan atas dalil agama Islam yang mewajibkansetiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahakan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah. Resolusi jihad tersebut tidak semata-mata dimaksudkan sebagai perjuangan membela agama Islam saja, tetapi juga membela kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertempuran 10 November 1945 merupakan implementasi dari Resolusi Jihad yang digaungkan oleh laskar ulama-santri dari berbagai daerah di garda depan pertempuran. Resolusi Jihad juga membahana di seluruh daerah. Para laskar ulama-santri terus melakukan pertempuran mempertahankan daerahnya masing-masing.
4. Kami mengusulkan penamaan hari tersebut dengan nama HARI SANTRI. Terminologi SANTRI yang dimaksud di samping menunjukkan pada kelompok masyarakat yang menuntut dan mengembangkan ilmu agama pada pondok pesantren, juga diasosiasikan kepada warga bangsa yang memiliki komitmen dan perjuangan dalam menegakkan integritas keislaman dan keindonesiaan.
5. Dengan ditetapkannya Hari Santri ini kami memiliki keyakinan kuat bahwa umat Islam di Indonesia akan semakin kokoh dan bersatu padu dalam memperjuangkan dan berkontribusi atas kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atas dasar pertimbangan hasil rekomendasi tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menyampaikan surat usulan hari santri Nomor: MA/152/2015 tanggal 23 Juni 2015 kepada Presiden RI Joko Widodo. Melalui Surat Menteri Agama tersebut, akhirnya terbitlah Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Dengan munculnya kepres tersebut, maka setiap tanggal 22 Oktober diperingati Hari Santri.

Selasa, 01 November 2016

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 5

Part 5 : Ulama dan Santri di masa kini
Di era reformasi, kiprah kaum santri semakin diperhitungkan dalam interaksi riil sosial, politik dan budaya. Dalam kancah politik, kaum santri tidak lagi menjadi obyek dari kepentingan sesaat politisi dan partai politik, akan tetapi dinamika perpolitikan Indonesia diwarnai pula oleh politisi santri yang tidak lagi malu dengan identitas kesantriannya, atau munculnya partai-partai politik yang berbasis massa kaum sarungan.
Gaung komunitas santri dalam dedikasinya terhadap pembangunan bangsa nyata-nyata terlihat. KH. Abdurrahman Wahid adalah prseiden RI ke 4, ayahnya KH. Wahid Hasyim yang pernah menjabat sebagai Menteri agama. Mukti Ali dan Saefullah Yusuf adalah sosok santri senior yang sempat tampil dalam birokrasi pemerintahan pusat. Dalam dunia seni dan budaya, kita akan mengenal Acep Zamzam Noor (penyair asal pesantren Cipasung), atau KH. Musthafa Bisri (budayawan asal pesantren Rembang), yang kreasi dan inovasinya sangat mempengaruhi atmosfir seni dan budaya di Nusantara.
Dalam lingkup sosial masyarakat, setidaknya kita bisa melihat peran ormas-ormas berbasis kaum santri yang banyak mendampingi grass root dalam mengusung agenda reformasi agar benar-benar menyentuh kalangan bawah. Begitu juga bermunculannya lembaga swadaya masyarakat (LSM) banyak yang dimotori oleh kaum santri, baik LSM yang konsentrasi di bantuan hukum, lingkungan hidup, kerukunan umat beragama, ekonomi yang bergerak di bidang pendidikan.
Jelaslah bahwa Pesantren sepanjang sejarahnya, terlepas kekurangan dan kelemahanannya, telah memberikan sumbangan yang sangat penting dan berharga bagi masyarakat bangsa, bukan hanya dalam kerangka pembentukan karakter positif bagi individu-individu anak bangsa, melainkan juga bagi utuhnya sistem Negara Bangsa dengan seluruh pilar-pilarnya. Agaknya model pendidikan pesantren seperti ini, menarik sekaligus relevan untuk dijadikan bahan pemikiran dan inspirasi untuk kondisi Indonesia yang tengah dilanda krisis moral yang akut ini.

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 4

Part 4 : Peran Ulama dan Santri Pasca Kemerdekaan
Pada akhir kekuasaan jepang, KH. Wahid Hasyim secara intens mengadakan kontak dengan kalangan nasionalis untuk bersama mendesak kepada jepang agar segera merealisasikan kemerdekaan. Desakan indonesia ini cukup beralasan dibandingkan dengan filipina yang lebih dulu diberi kemerdekaan padahal sikap perjuangan filipina tidak sepenuhnya mendukung jepang, bahkan lebih memihak terhadap amerika serikat.
Desakan itu akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan resmi didirikan pada tanggal 29 Mei 1945.
Dalam perjalanan sidangnya, terbetuk panitia sembilan yang terdiri Dari Sukarno, Mohammad Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Subardjo, AA. Maramis, Abdul Kahar Muzakkir, KH. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Sokrosuyoso.
Dari serangkaian diskusi dan pertemuan panitia sembilan dihasilkan rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan dari pembentukan negara indonesia merdeka dalam sebuah preambule yang dinamakan “piagam jakarta” (jakarta charter) pada 22 juni 1945. Rumusan kolektif dari dasar negara indonesia yang merdeka itu adalah:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan indonesia
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. (Serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Senin, 31 Oktober 2016

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 3

Part 3 : Awal Pergerakan Santri
Menguatnya pengaruh pesantren di hindia belanda karena para ulama telah membangun suatu jaringan baik lokal maupun internasional. Dalam sepuluh tahun akhir abad ke-19 dan memasuki abad ke-20, merupakan sebuah kurun waktu yang sangat penting. Jalur perhubugan yang menghubungkan asia-eropa semakin mudah dan cepat dengan dibukanya terusan suez yang membelah benua asia dan afrika. pada kurun waktu ini, di hindia belanda terjadi volume perjalanan haji.
Dengan meningkatnya jumlah jamaah haji, menunjukan bahwa perkembangan dan kesadaran berbagai pemikiran mengenai islam di timur tengah dapat seacara paham baru mengenai ajaran islam.
Pengaruh dan pemikiran islam dari arab tidak hanya dibawa oleh penduduk yang menunaikan ibadah haji, melainkan juga dibawa oleh kalangan muda islam yang sedang dan pulang dari belajar islam di jazirah arab dan sekitarnya. Mereka ini kebanyakn kalangan muda yang memiliki latar belakang santri atau berasal dari lingkungan pondok-pondok pesantren. Berbagai literatur tentang pemikiran islam yang dibaca dan didapatkan dari guru-guru di timur tengah membuat mereka tumbuh menjadi sosok yang memiliki pemahaman dan wawasan yang terbuka tentang islam. Beberapa nama yang bisa dicatat diantaranya: syeikh Nawawi al-Bantani (Banten), syeih Mahfudz at-Tarmisi (Termas, Pacitan), syeikh Ahmad Khatib Sambas (kalimantan), kyai abdul gani (bima), kyai arsyad banjar, kyai abdul shomad (palembang), kyai kholil bangkalan, dan sebagainya.
Pada tahun 1912 KH. Ahmad Dahlan mendirikan sebuah organisasi islam modernis dan pembaharu yaitu persyerikatan Muhammadiyyah. Setahun sebelum pendirian organisasi Muhammadiyyah, pada tahun 1911 KH. Ahmad Dahlan telah mendirikan sebuah sekolah dasar di lingkuang kraton Yogyakarta.
Pada tahun 1914 KH. Wahab Chasbullah bersama KH. Mas Mansyur mendirikan sebuah kelompok diskusi yang diberi nama tashwirul afkar atau potret pemikiran. Kemudian KH. Wahab Chasbullah juga membentuk Islam Study Club di surabaya. Selain berhasil menarik kalangan pemikir islam tradisional, keberadaannya juga menarik minat para tokoh pergerakan lain termasuk para tokoh nasionalis-sekuler seperti pendiri dan pemimpin organisasi budi utomo, dr. Sutomo. Kemudian mendirikan kelompok kerja yang dinamakan nahdlatul wathan atau kebangkitan tanah air. Pergerakan ini melahirkan madrasah dengan corak nasionalis-moderat yang tersebar di daerah-daerah jawa timur dan dipimpin langsung oleh kedua kyai itu.
KH. Wahab terus bergerak, pada periode 1920-an bersama Abdullah Ubaid berinisiatif membentuk sebuah organisasi pemuda muslim dengan nama syubbanul wathon (pemuda tanah air) di surabaya.
Atas kesepakatan para ulama pesantren, akhirnya terbentuklah organisasi Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada tahun 1926 di kota surabaya, organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai rais akbar.
Pada periode kolonial, pihak yang selalu konsisten anti kolonial adalah para ulama-santri sehingga mereka terus menjaga tradisi perlawanan melawan kolonial. Tradisi perlawanan ini tidaklah hanya didasarkan pada pembelaan terhadap salah satu pihak, tetapi karena tindakan kolonial Belanda yang menindas dan mengganggu tegaknya agama Islam. Banyak ulama-santri yang tidak pernah padam melakukan perlawanan terhadap kolonial sehingga meledakkan perang besar sepanjang sejarah, yaitu Perang Jawa Diponegoro. Pasukan Pengaran Diponegoro selain terdapat para bangsawan juga dipenuhi para ulama-santri dari berbagai penjuru Jawa. Para ulama-santri itulah yang di kemudian hari meneruskan perjuangannya ketika Pangeran Diponegoro ditangkap. Kyai Abdullah Salam Jombang, Kyai Umar Semarang, Kyai Abdurrauf Magelang, Kyai Yusuf Purwakarta, Kyai Muta’ad Cirebon, Kyai Hasan Basyari Tegalsari Ponorogo dengan muridnya Kyai Abdul Manan Pacitan adalah nama-nama pionir terbentuknya kembali jaringan ulama nusantara baik di tingkat lokal maupun internasional. Di akhir abad 19 muncullah Syekh Nawawi Banten yang meneruskan perjuangan Syekh Yusuf Al-Makassari, Kyai Sholeh Darat yang meneruskan perjuangan ayahnya Kyai Umar Semarang, Sykeh Mahfuzh At-Tirmasi, cucu Kyai Abdul Manan, yang meneruskan perjuangan Kyai Hasan Besyari, Kyai Abdul Djamil dan Kyai Abbas Buntet-Cirebon yang meneruskan perjuangan Kyai Muta’ad, dan Syekh Hasyim Asy’ari serta Kyai Wahab Hasbullah keturunan Kyai Abdus Salam Jombang, dan masih banyak ulama lainnya. Ulama-ulama tersebut telah berhasil membangun jaringan ulama Nusantara yang menjahit keterkaitan hubungan antara guru-murid yang memiliki kontribusi penting bagi terbangunnya pergerakan nasional menegakkan negara dan bangsa Indonesia.
Di saat Perang Dunia II meletus dan Jepang menguasai Hindia Belanda, para ulama terus berijtihad agar kemerdekaan RI segera terwujud. Memanfaatkan kelemahan Jepang yang terjepit oleh sekutu meski penindasan Jepang begitu kejam terhadap rakyat, para ulama mencoba membangun persiapan-persiapan menyongsong kemerdekaan. Jepang memahami, kalangan Islam sangat penting dan memiliki posisi strategis, karenanya Jepang berupaya merangkul Islam, khususnya Islam-tradisional. Dalam konteks inilah laskar Hizbullah dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan RI dan mempertahankannya.
Pada tanggal 22 Oktober 1945 ditetapkan seruan Resolusi Jihad yang dihasilkan oleh santri-ulama pondok pesantren dari berbagai propinsi Indonesia yang berkumpul di Surabaya. Resolusi Jihad ini dikumandangkan sebagai jawaban para tokoh ulama pesantren yang didasarkan atas dalil agama Islam yang mewajibkansetiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahakan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah. Resolusi jihad tersebut tidak semata-mata dimaksudkan sebagai perjuangan membela agama Islam saja, tetapi juga membela kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dengan berbekal fatwa jihad yang diteguhkan dalam Resolusi Jihad tersebut, para pejuang pantang mundur menolak kedatangan kolonial. Resolusi Jihad tersebut menyeru seluruh elemen bangsa khususnya umat Islam untuk membela NKRI. Pertempuran 10 November 1945 meletus, laskar ulama santri dari berbagai daerah di garda depan pertempuran. Resolusi Jihad juga membahana di Semarang dan sekitarnya, bahkan telah mengiringi keberhasilan dalam Perang Sabil Palagan Ambarawa. Para laskar ulama santri juga terus melakukan pertempuran mempertahankan daerahnya masing-masing termasuk di tanah Pasundandan daerah-daerah lainnya
Kirprah santri dalam membela negara tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada tahun 1943-1945 hampir semua pondok pesantren membentuk laskar-laskar, dan yang paling populer adalah laskar hisbullah dan sabilillah.
Pada kurun waktu tersebut kegiatan pondok pesantren adalah berlatih perang danolah fisik. Bahkan peristiwa-peristiwa pelawanan sosial politik terhadap penguasa kolonial, pada umumnya dipelopori oleh para kiai sebagai pemuka agama, para haji, dan guru-guru ngaji.
Pada 21 oktober 1945, berkumpul para kiai se-jawa dan madura di kantor ANO (Ansor Nahdlatur Oelama). Setelah rapat darurat sehari semalam, maka pada 22 oktober 1945 dideklarasikan seruan jihad fi sabilillah yang belakangan dikenal dengan istilah “Resolusi Jihad”.
Laskar hizbullah dan sabilillah didirikan menjelang akhir pemerintahan jepang, dan mendapat latihan kemiliteran di cibarusah, sebuah desa di kabupaten bekasi, jawa barat. Laskar hizbullah berada di bawah komando spiritual KH. Hasyim Asy’ari dan secara militer dipimpin oleh KH. Zaenul Arifin. Adapun laskar sabilillah dipimpin oleh KH. Masykur.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 2

Part 2 : Sejarah perjuangan
Memasuki abad ke-16 pelaut barat mulai berdatangan dengan motif awal melakukan hubungan ekonomi-perdagangan untuk mencari komoditas rempah-rempah yang mereka butuhkan. Diawali oleh portugis yang datang ke indonesia denganmengusung trilogi yang mendai semboyan mereka yaitu Gold, Glory, Gospel.
Mayoritas masyarakat pribumi saat kedatangan Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris maupun bangasa Barat lainnya adalah masyarakat Islam. Masyarakat khawatir dan sadar atas bahaya ekspansi yang dilakukan bangsa barat, terutama belanda. Kesadaran tersebut menjadi spirit membangkitkan serangkaian perlawanan dari para penguasa dan masyarakat lokal.
Perlawanan terhadap belanda diselimuti oleh gerakan multi etnis yang terjiwai semangan dan ide keagamaan (Islam).
Tidak sedikit dari perjuangan bangsa yang dipelopori oleh ulama. Di jawa timur para ulama melakukan perlawanan kultural dengan memperkuat pembinaan danpendidikan di pesantren untuk mempersiapkan perlawanan jangka panjang.Pada era ini banyak ulama-ulama melakukan rihah keilmuan ke timur tengah dan berhasil membangun jaringan yang lebih luas, jejaring yang dibangun tersebut nantinya berkontribusi dalam pergerakan nasional.
Pada saat terjadinnya perang jawa (java orloog). Pada juli 1825 Belanda mengirimkan para serdadunya untuk menangkap pangeran diponegoro, namun gagal karena ia berhasil melarikan diri dan bersiap untuk mengobarkan perang kepada Belanda.
Dalam perlawanan ini didukung rakyat biasa dan ulama. Dari kalangan ulama dukungan penuh diberikan oleh kiyai Mojo, Surakarta dan Setot Ali Basya. Juga dari beberapa ulama di pesisir utara maupun jawa bagian timur antara lain kyai Umar Semarang, Kiyai Abdussalam Demak Jombang, kiyai Hasan Besyari Tegalsari Ponorogo dan lain sebagainya.
Sementara itu di Banten, pada tahun 1748 perlawanan dilakukan terhadap belanda sebagian besar wilayah banten berada dalam pengaruh dan penguasaan kaum perlawanan. Kedudukan VOC di sepanjang perbatasan Batavia juga dalam ancaman.
Dalam perlawanannya di Banten, kyai Tapa melakukan serangkaian aksi pembakaran dan pemusnahan perkebunan milik VOC dan milik orang eropa lainnya. Setahun kemudian pelawanan kyai Tapa ini berhasil dipatahkan, namun masih menyisakan serangkaian perlawanan secara sporadis terhadap Belanda di Selat Sunda, Bandung dan sekitarnya, serta bogor.

Kamis, 27 Oktober 2016

Hari Santri, Sejarah dan Perjuangan Panjang Ulama Santri - Part 1


Part 1 : Sejarah pondok pesantren
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang masih eksis hingga saat ini. Keberadaan pesantren diperkirakan tersebar di berbagai tempat semenjak meluasnya dakwah wali songo pada abad ke-15. Seiring dengan munculnya kerajaan-kerajaan islam di tanah jawa yang sedikit demi sedikit mulai mengambil alih pengaruh kekuatan Hindu-Budha. Proses peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Mataram menjadi faktor determinan dalam proses Islamisasi Jawa.
Awal mula adanya pondok pesantren ketika salah seorang perantau datang dari jauh untuk menimba ilmu pada seorang kiai di daerah yang terkenal ilmu agama Islamnya. Akhirnya santri tersebut tinggal di rumah kiai yang menerimanya menjadi santri. Kemudian santri tersebut mendapatkan ilmu dari kiai. Dan timbal baliknya santri membantu kiai seperti mencari kayu bakar, bercocok tanam, menggembala kambing dan lain sebagainya.
Satu persatu santri berdatangan, sampai rumah kiai tidak mampu menampung jumlah santri yang terus bertambah. Akhirnya dibangunlah pondok-pondok kecil di sekitar rumah kiai yang kemudian berubah menjadi lembaga pendidikan yang disebut pondok pesantren.

Film Religi Terbaru Fullframe Pictures Indonesia


Film Religi Terbaru Fullframe Pictures Indonesia – Rumah produksi Fullframe Pictures Indonesia kini akan merilis sebuah film religi terbaru yang akan di tayangkan di waktu dekat. Belum tau kapan tepatnya film berjudul “Cahaya Cinta Pesantren” ini tayang, namun para pecinta film religi mulai aktif mencari tanggal tersebut. Tidak heran memang, film bernuansa pesantren ini menjadi film yang ditunggu oleh kaum muda hingga yang sudah berumur, pasalnya film ini selain cerita tentang pesantren juga menceritakan tentang kehidupan romantic dan percintaan.
Film yang tengah ditunggu tanggal mainnya ini, Diangkat dari sebuah novel karya Ira Madani dengan judul yang sama yaitu “Cahaya Cinta Pesantren”. Diproduseri oleh ustadz kondang Yusuf Mansyur film ini berhasil menggaet artis-artis besar sebagai pemainnya. Tidak hanya itu, keberhasilan pembuatan film bertajuk religi ini tentu saja tidak lepas dari sutradara muda berbakat Raymond HAndaya. Dalam film perdananya Rumah produksi Fullframe Pictures Indonesia ini menetapkan Danau Toba, Medan, Sumatra Utara sebagai lokasi pengambilan gambar tersebut.
Dikabarkan mulai syuting pada februari 2016 lalu, film ini telah banyak menyita perhatian public, karena tidak hanya produser dan sutradaranya saja yang ditunggu-tunggu, namun juga karena film ini dibintangi oleh artis-artis besar dari artis lama yang sudah berpengalaman dalam film hingga artis pendatang baru. Pemain dari film tersebut antara lain:
• Yuki Kato
• Elma Theana
• Febby Blink
• Silvia Blink
• Wirda Mansyur
• Rizky Febian
• Zee Zee Shahab
• Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam film ini diceritakan bahwa Shila yang diperankan oleh Yuki Kato yang tidak bisa melanjutkan SMAnya harus melanjutkan di Pesantren pilihan Ayah Ibunya. Namun karena Dia tak betah akhirnya Dia kabur dengan Manda yang diperankan oleh Febby Blink karena Manda juga tidak menginginkan untuk tetap berada di pesantren. Namun entah bagaimana ceritanya akhiranya mereka berdua harus kembali ke pesantren, hingga akhirnya Shila jatuh cinta kepada santri seniornya bernama rifqi yang diperankan oleh Fachri Muhammad dan akhirnya berbagai konflik kehidupan pun menyelimuti keduanya.
Tentunya Anda sebagai orang Indonesia pasti penasaran kan bagaimana sih kelanjutan film ini ? Nah daripada penasaran, ikutin terus kelanjutan ceritanya yah. Jangan sampai ketinggalan, karena dijamin seru deh. Selamat menyaksikan..

Selasa, 25 Oktober 2016

Film Terbaru Elma Theana, Cahaya Cinta Pesantren


Siapa sih yang tidak kenal dengan Elma Theana ? Elma Theana adalah salah satu dari pemain filem Cahaya Cinta Pesantren. Ini adalah film terbaru bertemakan religi bagi Elma Theana. Seorang artis besar yang telah membintangi berbagai macam film Indonesia ini tentu saja siapapun mengenalnya kan ? Nah, setelah sekian lama Elma Theana vakum dari dunia hiburan kini Dia kembali hadir membintangi film terbarunya.
Cahaya cinta pesantren adalah salah satu film terbaru Elma Theana yang akan diliris beberapa waktu mendatang. Film yang bertemakan tentang kehidupan anak pesantren dibintangi oleh artis-artis papan atas tentu saja akan menarik minat pecinta film berbalut sinematografi yang indah yang satu ini.
Film ini menggaet sutradara muda berbakat Raymond Handaya yang merupakan salah satu sutradara berpengalaman. Dalam film bertemakan tentang kehidupan, social dan cinta, Elma Theana mengambil peran sebagai ibu dari Shila yang diperankan oleh Yuki Kato. Elma Theana yang berperan sebagai orang batak mengaku kesulitan dengan logat bicara yang harus Dia gunakan, namun Dia tetap merasa senang karena bisa membintangi film yang diinisiasikan oleh Ust.Yusuf Mansyur.
Tentu saja Elma Theana tidak sendiri dalam memerankan film layar lebar tersebut, karena aktris dan actor pendatang maupun artis lama lainnya juga ikut berperan dalam film ini. Artis lain yang ikut berperan dalam film perdana Fullframe Pictures Indonesia antara lain:
•Yuki Kato (Shila)
•Zee Zee Shahab (Ustadzah Jannah)
•Febby Blink (Manda)
•Fachri Muhammad (Rifqi)
•Silvia Blink (Aisyah)
•Dan masih banyak lagi.
Khususnya Anda para pecinta film bertajuk romantisme dan percintaan pasti bakal nyesel jika Anda melewatkan film ini, karena film yang satu ini dirilis untuk ditunjukkan pada Anda baik remaja, dan dewasa. FilmCahaya Cinta pesantren ini akan mengajak seakan-akan merasakan kehidupan yang ada dalam film tersebut.
Apalagi jika Anda salah satu fans berat dari Elma Theana aktris papan atas berpengalaman tentunya Anda tidak mau ketinggalan kan ? Nah, jika Anda penasaran bagaimana film perjalanan kisah kehidupan di pesantren jangan lewatkan ya dan Tunggu tanggal mainnya di bioskop terdekat Anda. Dijamin ngga bakal nyesel deh.

Minggu, 23 Oktober 2016

Film Terbaru Bertema Religi Dari Zee Zee Shahab


Kamu fans Zee Zee Shahab ? Mau tau film terbaru bertema religi dari Zee Zee Shahab ? Ini nih film terbaru Zee Zee Shahab yang wajib Anda tonton. Film yang diproduksi oleh rumah produksi fullframe pictures Indonesia berhasil menggaet artis-artis besar di Indonesia. Pasalnya Zee Zee Shahab yang akrab di sapa zee zee ini juga ikut mengambil peran dalam film ini. Film religi yang mengangkat kisah anak di pesantren ini menjadikan Zee Zee Shahab berperan sebagai ustadzah gaul di pesantren tersebut.
Zee Zee Shahab yang telah lama memutuskan berhijab memang dinilai sangat cocok memerankan seorang ustadzah dalam film ini, apalagi karakter ustadzah gaul dalam peran ini dirasa sangat pas dengan karakter asli Zee Zee Shahab. Wanita kelahiran Jakarta ini memang sudah lama merambah dalam dunia entertainment, sehingga meskipun sulit untuk memerankan ustadzah gaul dalam film ini ia tetap mengaku senang.
Film Cahaya Cinta Pesantren yang diproduseri langsung oleh Ust.Yusuf Mansur memang telah banyak menyita perhatian public, karena selain menceritakan tentang kehidupan di pesantren, dalam film ini juga diselingi dengan adanya kisah cinta dan keromantisan. Meskipun belum jelas kapan tepatnya film religi ini tampil, namun fans dari Zee Zee Shahab mulai aktif mencari ketepatan jadwal tayangnya.
Dalam film yang disutradarai oleh Raymond Handaya ini, Danau Toba, Medan Sumatera Utara menjadi pilihan tempat syutingnya. Menampilkan kisah cinta religi, diselipi dengan adegan silat lokal dan pariwisata Medan membuat film indah dramatis ini menjadi lebih indah.
Tentunya Anda sudah tidak sabar kan menyaksikan idola Anda Zee Zee Shahab memerankan ustadzah gaul dalam film ini ? Nah, untuk itu jangan lupa saksikan dan ikuti kelanjutan ceritanya beberapa hari ke depan. Tidak hanya nyesel jika Anda tidak nonton, tapi Anda juga akan kehilangan kisah cinta romantic dalam film ini. Meskipun film ini merupakan film yang diangkat dari sebuah novel karya Ira Madani tentu saja Anda ingin menyaksikan langsung tayangnya kan ? Nah tunggu tanggal mainnya yah.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Dunia pesantren yang disiplin & dengan jadwal yang padat


Dunia pesantren yang disiplin, berikut jadwal yang padat. Kalau tadinya hidup di kota, beradaptasi di pesantren pasti sulit. Bahkan bisa jadi sudah setahun di sana pun, masih juga canggung dengan kehidupan sekolah dan asrama yang padat jadwal serta menuntut disiplin tinggi.
Kenapa sih harus disiplin? Katanya sih, akan kena hukuman fisik bila melanggar peraturan.
Biasanya itu yang paling kental dan sering terdengar dari sekolah asrama di pesantren. Oiya, ada lagi, yaitu pendidikan agama Islam yang begitu dalam pembelajarannya.
Masih bingung, kah?
Kalau masih bingung, coba cek dua film ini. Negeri 5 Menara, supaya kamu para cowok bisa paham, bagaimana sih kehidupan di pesantren.
Nah, kalau untuk kamu yang putri, ada juga film yang berkisah yang sama. Belum diputar di bioskop sih. Tapi masih baru akan segera diputar di bioskop, hehehe, alias sebentar lagi.
Jangan sampai kamu mengabaikan tulisan ini lalu melupakan apa judul filmnya, dan siapa yang menjadi tokoh utamanya.
Diperankan oleh artis yang sedang naik daun, yaitu Yuki Kato, sebagai tokoh sentral dalam film ini.
Penampilan fisiknya yang menarik, ternyata karena beliau ini, adalah blasteran Indonesia-Jepang. Yuki Anggraini Kato, nama lengkapnya.
Untuk kamu yang belum tahu, Yuki Kato ini sebelumnya bermain dalam film “This is Cinta” (tahun 2015), dan “Operation Wedding” (2013). Dia juga jadi tokoh sentral dalam serial “Heart Series”.
Terus terang, kata Yuki Kato, dia merasa peran yang ditawarkan ini cukup menarik, tapi menantang. Di samping faktor perbedaan latar belakang antara tokoh Shila yang dia perankan, juga kesempatan untuk membuktikan acting sebagai seorang putri batak.
Iya, tokoh Shila adalah seorang putri batak, dengan film ini yang sangat berlatarbelakang batak. Maksudnya, banyak tokoh-tokoh lain dalam film ini, maupun bahasa yang digunakan sangat-batak-sekali. Sekalipun pakai Bahasa Indonesia, tapi berlogat Batak.
Ada lagi contoh lain. Yaitu lokasi syuting yang bertempat di kompleks Danau Toba.
Apa sih judulnya? Dari tadi spoiler aja nih.
Iya dong. Pastinya menarik banget, menyaksikan bagaimana melihat Yuki Kato memainkan peran Shila di Film Cahaya Cinta Pesantren (CCP) ini.
Ingat ya, judulnya Cahaya Cinta Pesantren. Jangan sampai ketinggalan menontonnya di bioskop terdekat di kota tempat tinggal kamu.

Jumat, 21 Oktober 2016

Cahaya Cinta Pesantren Jadi Film Terbaru Yuki Kato



Taukah Anda film religi terbaru yang akan dibintangi oleh Yuki Kato ? Baru-baru ini film religi terbaru yang diproduksi oleh rumah produksi fullframe pictures Indonesia memang tengah ditunggu kedatangannya, pasalnya artis berdarah Indonesia jepang ini adalah tokoh utama dalam film tersebut. Film berjudul Cahaya Cinta Pesantren adalah film religi terbaru yang diproduseri langsung oleh Ustadz Yusuf Mansyur.
Film religi ini menggaet artis muda berbakat Yuki kato sebagai pemeran utama untuk memerankan shilla seorang anak nelayan di daerah Medan yang menginginkan untuk sekolah ke sekolah umum namun karena keterbatasan biaya akhirnya ia harus menerima keputusan untuk melanjutkan ke pesantren.
Yuki kato yang asli keturunan jawa ini awalnya memang merasa kesulitan untuk memerankan shilla yang notabenenya berlogat batak sekalipun berbahasa Indonesia harus berlogat batak. Sulit kan ya ? Tapi itu bukan sebuah halangan untuk dirinya, karena pengalaman dalam dunia acting yang Dia miliki akhirnya Dia menerima tawaran untuk main dalam film tersebut.
Nah, film ini selain menggaet artis muda bernama lengkap Yuki Anggraeni Kato ini juga mengangkat artis berbakat lainnya seperti Elma Theana yang berperan sebagai mamak shila, Tabah Panemuan yang berperan sebagai bapak shila, rizky febian, zee zee shahab, febby blink, sivia blink dan masih banyak lagi artis lainnya.
Meskipun film ini baru saja akan dirilis beberapa waktu mendatang, namun banyak juga loh yang sudah mulai kepo mencari waktu tayang dari film ini. Nah, makanya, khususnya buat Anda yang merasa fans dari Yuki Kato ngga mau ketinggalan kan untuk menyaksikan film religi terbaru ini ?
Dijamin ngga akan nyesel jika Anda memutuskan untuk menonton bersama keluarga, sahabat, ataupun pacar. Karena selain mengisahkan tentang kehidupan di pesantren, film ini juga menyelipkan tentang kisah asmara anak remaja. Jadi Anda bisa melihat sisi keromantisan, percintaan, dan tentuya Ada juga persahabatan dalam film ini.
Untuk menyaksikan film yang di sutradai oleh Raymond Handaya ini Anda bisa datangi bioskop-bioskop terdekat di kota Anda. Siap-siap deh menyaksikan film ini, karena akan tayang beberapa hari ke depan. Jangan lupa menyaksikan film religi yang bakal bikin Anda ketagihan deh. Buruan kepoin informasi waktu tayangnya jangan sampai ketinggalan.

Minggu, 16 Oktober 2016

Rizky Febian Akhirnya Bintangi Film Religi Terbaru



Siapa sih yang tidak kenal dengan risky febian ? Pelantun tembang single terbaru yang tengah hits di tahun 2016 ini akhirnya memutuskan untuk membintangi film religi terbaru di tahun 2016 ini. Film ini adalah film religi perdana untuknya setelah beberapa tahun silam bermain dalam film yang dibintangi bersama ayahnya.
Rizky febian yang awalnya ragu untuk bermain dalam film ini akhirnya merasa yakin dengan tawaran yang diajukan kepadanya untuk bermain dalam film berjudul “Cahaya Cinta Pesantren”.
Film Cahaya Cinta Pesantren yang diproduseri oleh Ust.Yusuf Mansyur memang menjadi salah satu film yang paling ditunggu tanggal mainnya. Apalagi banyak artis pendatang baru seperti rizky febian, wirda mansyur dan lain-lain yang ikut main dalam film tersebut.
Dalam film ini rizky febian atau yang akrab disapa ikky ini berperan sebagai Abu, Abu yang memiliki karakter berbeda jauh dengan karakter asli dari ikky membuat ikky merasa kesulitan pada saat pertama kali syuting film ini. Karakternya yang urakan, over confident, sok puitis, belagu pada karakter Abu ini berbeda sekali dengan karakter ikky yang kalem, dan pendiam itu.
Khususnya Anda fans berat dari rizky febian tentu tidak mau ketinggalan kan untuk menyaksikan film religi perdananya rizky febian ? Jika Anda melewatkan film perdana religi dari rizky febian tentu Anda akan nyesel loh. Ngga percaya ?
Jangan sampai Anda melewatkannya deh, karena selain Anda dapat menonton langsung film dari idola Anda, Anda juga bisa menyaksikan film religi yang juga diselingi dengan romantisme percintaan anak remaja ini. Anda juga akan melihat keindahan alam Medan yang menjadi tempat syuting dari film religi ini.
Selain ikky dan wirda yang menjadi pemain film banyak juga pemain lama yang sudah berpengalaman ikut mengambil peran dalam film ini. Antara lain: Elma Theana, Zee Zee Shahab, Yuki Kato, Sivia Blink, Febby Blink dan masih banyak lagi. Nah jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan film religi terbaru dari rizky febian dan tunggu tanggal mainnya ya.

Kamis, 13 Oktober 2016

Ustad Yusuf Mansur Produseri Film Religi Cahaya Cinta Pesantren



Film Cahaya Cinta Pesantren yang diproduseri oleh ustadz kondang Yusuf Mansyur memang tengah ditunggu waktu mainnya, hal ini dikarenakan dalam film tersebut banyak aktris dan actor berbakat yang ikut adu acting. Banyak aktris dan actor pendatang baru maupun artis senior yang ikut mengambil peran dalam film bernuansa religi tersebut. Seperti Yuki Kato, Zee Zee Shahab, Elma Theana, Febby Blink, Tabah panemuan, Sivia blink dan lain sebagainya.
Dalam film yang menjadikan Danau Toba sebagai tempat syuting ini ustadz yusuf mansyur menggaet sutradara berbakat Raymond Handoko untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan film tersebut. Tidak hanya unsure religi saja yang ditonjolkan dari film tersebut, namun Beliau bekerja sama dengan anggota lain juga memunculkan nuansa romantic, persahabatan dan kehidupan asli nelayan di Medan. Beliau juga menjadikan Pondok pesantren asli di Medan untuk tempat pembuatan film ini yang menjadikannya menjadi lebih maksimal.
Meskipun dalam film ini menggunakan logat batak asli namun kebanyakan dari pemeran film religi ini telah berlatih dan berkonsultasi ke beberapa pihak mengenai hal tersebut sehingga tentu saja menghasilkan film religi yang tidak hanya indah namun juga memiliki unsure mendidik yang cocok ditonton oleh siapapun.
Film Cahaya Cinta Pesantren yang dimulai syuting pada tahun 2016 lalu memang sudah dipersiapkan secara matang oleh Ustadz Yusuf Mansyur, sehingga tak bisa dipungkiri lagi bahwa film ini telah ditunggu tanggal mainnya oleh fans dari idola pemain film ini. Jika Anda adalah fans dari salah satu pemain Cahaya Cinta Pesantren tentu saja Anda tidak mau ketinggalan kan untuk menyaksikan keseruannya ?
Untuk itu, yuk catat tanggal tayang perdana film cahaya cinta pesantren ini dan Jangan sampai ketinggalan loh, karena jika Anda ketinggalan Anda pasti akan nyesel deh. Anda akan menyaksikan idola Anda bermain secara maksimal dalam film ini. Pastikan Anda hadir pada saat penayangan perdana film. Tunggu beberapa hari kedepan, saksikan di bioskop terdekat di Kota Anda

Rabu, 05 Oktober 2016

Hari Santri Nasional


Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengesahkan Hari Santri Nasional. Santri itu berarti siswa. Siswa di pesantren. Pesantren itu sekolah berasrama (boarding school) dengan muatan keagamaan (dalam hal ini adalah Islam), yang kental sekali. Dan sekolah asrama seperti ini tidak hanya untuk muslim saja. Misal saudara-saudara sebangsa setanah air kita yang beragama Nasrani juga ada sekolah sejenis.
Kembali ke Hari Santri Nasional. Peringatan Hari Santri Nasional ditujukan untuk meneladani spiritualitas sekaligus perjuangan ulama-santri. Ulama adalah “guru” bagi para santri. Namun tidak satu-satunya guru. Di pesantren Gontor, siswa (santri) dididik untuk belajar tentang hidup dari kehidupan. Jadi, guru bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu untuk para santri. Misalnya adalah penempatan kamar yang tidak boleh berasal dari satu daerah maupun satu suku. Supaya saling mengenal dan mempelajari satu sama lain. Ini di tingkat Indonesia.
Dalam Alquran pun sudah dinyatakan bahwa Tuhan kita menjadikan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling mengenal satu sama lain.
Kembali ke Hari Santri Nasional (HSN). Mengapa harus kita peringati secara khusus?
Agar lebih meneladani perjuangan para kyai. Salah satunya dan yang paling utama adalah perjuangan menuju kemerdekaan Negara kita. Sebab perjuangan kemerdekaan kita adalah sarat dengan “jihad”. Teriakan-teriakan yang menggema adalah “Allahu Akbar”, yang artinya Allah Maha Besar.
Jadi sejarah kemerdekaan kita tidak bisa lepas dari santri dan para alumni pesantren itu sendiri. Di usia Negara kita yang kini sudah merdeka dan berusia 71 tahun, peran santri dan pesantren masih relevan. Terutama dalam rangka mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peringatan terhadap Hari Santri Nasional juga berarti penghormatan bangsa dan Negara kita terhadap sejarahnya sendiri.
Ingat salah satu kata-kata Bung Karno yang paling melegenda, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri.
Kita ambil satu contoh, yaitu di Kota Surabaya pada 17 Agustus 1945.
Adalah salah satu momentum puncak perjuangan di mana para pejuang terdahulu sesungguhnya tidak hanya berasal dari satu kota saja. Melainkan dari beberapa kota. Peristiwa tersebut sangat monumental, namun perlu kita resapi lebih dalam makna jihad yang terkandung di dalamnya.
Kembali ke HSN.
Tidak hanya putra lho, yang disebut santri. Tetapi ada juga pesantren yang khusus untuk perempuan.
Gontor putra, berada di Ponorogo. Gontor putri , adanya di Ngawi. Sebelumnya sudah ada film yang menggambarkan tentang pesantren putra di Jawa Timur tersebut. Nah, bagaimana dengan kehidupan di pesantren perempuan? Nah, untuk kamu yang penasaran, tidak lama lagi bisa kita saksikan film berjudul “Cahaya Cinta Pesantren” (CCP).
Film CCP bukan sekedar film. Namun adalah dokumentasi berikut dengan narasi fiksi di dalamnya, dalam rangka penghormatan bangsa dan Negara Indonesia terhadap sejarah kita sendiri.
Masih terngiang di telinga kita, bahwa almarhum presiden Bung Karno pernah menyatakan bahwa kita akan menjadi bangsa yang besar, manakala kita ingat dengan sejarah bangsa kita sendiri.
Dengan menyaksikan film-film bertema pesantren dan santri semisalCahaya Cinta Pesantren, atau Negeri 5 Menara, atau film-film sejenis, maka kita sebagai generasi muda penerus bangsa turut serta ambil bagian dalam eksistensi bangsa kita sendiri.
Banyak hal yang bisa kita lakukan. Menonton film yang bercerita tentang salah satu aspek dalam kehidupan kebangsaan kita, yakni pesantren, adalah satu perwujudan kontribusi kita, para generasi penus, dalam pembangunan.
Jadi, apa kesimpulannya?
Salah satu simpulannya adalah, jangan lupa menyaksikan film CCP ya di bioskop terdekat di kota kamu.

Minggu, 02 Oktober 2016

Personel Blink Ikut Main Film Religi Terbaru 2016


Personel Girlband Blink berhijab loh saat main film religi ? Percaya atau tidak, sivia blink dan febby blink dua personel girlband papan atas Indonesia memang baru saja digaet oleh sutradara muda berbakat Raymond Handoko untuk ikut berperan dalam film religi terbaru berjudul Cahaya Cinta Pesantren.
Film yang diproduseri langsung oleh Ustads Kondang Yusuf Mansyur ini sukses menarik perhatian semua orang khususnya fans dari Blink dan juga pecinta film religi. Dua personel girl band ini ikut berperan sebagai seorang santri dalam film ini, tentu saja itu hal yang sangat menyulitkan, pasalnya Mereka sendiri mengaku harus berkonsultasi dengan beberapa pihak untuk dapat memerankan secara sempurna di film ini.
Meskipun begitu, Mereka juga mengaku senang karena ikut berpartisipasi dalam film ini. Film Cahaya Cinta Pesantren yang dimulai syuting pada awal tahun 2016 lalu ini memang mengangkat cerita tentang kehidupan di pesantren yang mengharuskan seluruh pemain dalam film ini untuk mengenakan hijab. Hal ini tentu saja berlaku untuk kedua personel blink ini, sivia dan febby diharuskan untuk memakai hijab dalam film ini.
Mereka terlihat sangat anggun ketika mengenakan hijab dalam film ini, sehingga tak jarang fans dari Mereka pun kian banyak dan telah banyak pula yang menunggu film ini tayang.
Febby rastanti dalam film ini memerankan Manda yang merupakan teman dekat dari shila yang diperankan oleh Yuki kato. Sedangkan sivia blink mengambil peran sebagai aisyah yang juga menjadi teman dari shila pemeran utama dalam film ini. Tentu saja kebanggaan tersendiri untuk Mereka, karena Mereka dapat bergabung bermain film dengan artis senior seperti Tabah Panemuan dan Elma Theana sehingga Mereka dapat mengambil ilmu dari artis senior tersebut.
Lalu apakah Anda salah satu fans dari personel blink tersebut ? Jika Anda fans dari personal blink tersebut, Tentu saja Anda harus booking ticket nonton film mereka agar Anda tidak ketinggalan untuk menyaksikan keanggunan dan kecantikan idola Anda tersebut. Saksikan di bioskop terdekat kota Anda.

Jumat, 30 September 2016

Tabah Penemuan Main Film Religi Terbaru Cahaya Cinta Pesantren

                                         
Tabah Penemuan Main Film Religi Terbaru Cahaya Cinta Pesantren – Tabah Panemuan seorang artis senior yang telah banyak membintangi film ini tentu saja sudah tidak asing kan dengan ditelinga? Artis berdarah batak ini ikut berperan dalam film religi terbaru garapan dari Ustadz Yusuf Mansyur yang menggaet sutradara muda Raymond Handaya yang berjudul Cahaya Cinta Pesantren atau yang orang biasa menyebutnya dengan CCP.
Film religi yang akan dirilis beberapa waktu dekat, mengangkat Tabah Panemuan yang berperan sebagai seorang nelayan dan merupakan ayah dari shila yang diperankan oleh Yuki Kato. Danau Toba yang menjadi tempat syuting film religi ini menampilkan berbagai pemandangan seru dan menarik yang wajib Anda saksikan.
Tabah panemuan yang merupakan seorang artis senior artis asli batak memang merasa tidak kesulitan ketika memerankan seorang nelayan berlogat batak. Dalam film ini ia beradu acting juga dengan aktris senior Indonesia yaitu Elma Theana.
Meskipun Dia asli orang batak, namun tentu saja Dia tetap berlatih untuk menghasilkan acting yang maksimal dalam film ini. Hal inilah yang membuat film Cahaya Cinta Pesantren menjadi lebih banyak ditunggu khususnya untuk para fans dari Tabah Panemuan.
Bagi Anda fans dari Tabah Panemuan tentu saja tidak mau ketinggalan kan untuk menyaksikan film religi terbaru yang dibintangi olehnya ? Untuk itu, jangan lupa saksikan film yang diproduseri oleh Ustadz Yusuf Mansyur ini. Karena selain memberikan tontonan juga memberikan tuntunan yang bisa Anda ambil dari film ini. Selain tabah panemuan dan Elma Theana yang ikut berperan dalam film ini, Anda juga bisa menyaksikan aktris dan actor pendatang baru yang siap membuat Anda menjadi ikut terbawa suasana dalam film ini seperti Yuki Kato, Febby Blink, Sivia Blink, rizky febian, fachri Muhammad dan lain sebagainya.
Yuk mulai kepoin film ini, dijamin seru loh, ngga bakal nyesel deh. Buruan mulai aktif kapan sih waktu tayangnya. Jangan lupa saksikan yaa.

Kamis, 29 September 2016

BAHASA KARO BUKAN BAHASA BATAK

Mendapatkan peran sebagai seorang wanita Batak, dalam sebuah film religi, Yuki Kato mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan untuk berbicara dengan dialek khas Batak.

Dalam peran tersebut, orang tuanya seorang Batak dan seorang Karo. Jadilah kita, para penonton, akan melihat secara langsung, bagaimana Bahasa Batak dan Bahasa Karo. Dua bahasa daerah yang tidak sama.
Pengalaman serupa, mengenai belajar bahasa Batak, juga dialami oleh artis lainnya. Yaitu Vino G Bastian, yang menjadi Jenderal Jamin Gintings (1921-1974) dalam film “3 Nafas Likas”.
Vino sampai melakukan riset untuk mengetahui perbedaan bahasa Karo dan bahasa Batak. Tidak lain dan tidak bukan, ini adalah tuntutan peran untuk berbahasa Karo.
Bahkan, bagi Vino, belajar bahasa Karo saja tidak cukup. Tetapi juga gesture Karo harus dipelajari.
Padahal bahasa Karo saja bukan hanya satu macam. Ada banyak sekali bahasa Karo, dengan perbedaan yang tidak sedikit di antaranya. Sebab itu, Vino akhirnya hanya menggunakan Bahasa Karo yang umum dipakai dan relatif sama.
Kenyataan ini disetujui pula oleh Yuki Kato yang bermain sebagai Shila dalam Cahaya Cinta Pesantren. Yang Yuki rasakan langsung, setiap orang di Medan logatnya berbeda-beda. Ternyata Batak banyak juga jenisnya, Yuki kemudian menyadari hal ini.
Bagaimana dengan artis yang berperan sebagai orang tua Shila di film CCP yang akan tayang mulai awal November 2016 nanti?
Ada Tabah Penemuan yang berperan sebagai Ayahnya Shila. Aktor berdarah Batak ini mulai dikenal oleh publik Indonesia sejak dekade tahun 1990an melalui berbagai sinetron yang dia perankan. Dalam film CCP, diceritakan bahwa peran Ayah Shila ini berbicara dalam bahasa Batak.
Tentu bukan sesuatu yang berat untuk Tabah, mengingat asal-usulnya sebagai keturunan Batak asli.
Tantangan lebih berat dialami oleh Artis yang berperan sebagai Ibu Shila, yaitu Elma Theana. Aktris kelahiran Jakarta seperti Elma Theana tentu harus mempelajari bahasa Karo secara seksama.
Kembali ke judul di atas.
Bahasa Karo adalah bahasa dari dan milik suku Karo. Suku yang jelas-jelas berbeda dari suku Batak. Jadi, Karo bukan Batak. Bahasa Karo juga berbeda dari bahasa Batak.
Siapa itu suku Karo?
Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini juga dijadikan salah satu nama kabupaten di wilayah yang mereka diami, yaitu Kabupaten Karo.
Demikian pula dengan Berastagi. Wilayah di Sumatera Utara ini, didiami bukanlah oleh orang Batak. Tetapi oleh mereka yang lebih senang disebut sebagai orang Karo.
Kalau di Medan, bila ada orang di luar Sumatera Utara yang bertanya tentang Kota Medan, maka pertama sekali yang mereka ingat adalah Batak. Padahal tidak hanya ada Batak di sana, melainkan juga Karo.
Sekedar contoh perbedaan bahasa Karo dengan bahasa Batak. Kalau mengatakan Iya atau Ya, bahasa Karo-nya adalah UWE<, sedangkan dalam bahasa Toba, adalah OLO. Contoh lain adalah horas sebagai bahasa Batak, dengan “Mejuah-Juah” adalah bahasa Karo. Horas dan mejuah-juah adalah bukti nyata bahwa ada perbedaan bahasa di antara kedua suku tersebut. Horas itu semacam “selamat datang” dalam Bahasa Indonesia. Demikian dua contoh tersebut. Dalam banyak hal kesamaan kosakata, perbedaan makna di antara keduanya berbeda signifikan. Bahkan kesalahartiannya dapat mengakibatkan salah faham. Kita bisa menikmati indahnya perbedaan kesukuan kita, salah satunya adalah antara Karo dengan Batak, melalui film Cahaya Cinta Pesantren.